Jumat, 07 Februari 2014

Potensi Besar Alga Merah sebagai Antikanker

Sudah bukan rahasia lagi tentunya, jika Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Itulah sebabnya nusantara kita ini tergolong sebagai negara maritim, di samping juga terkenal dengan negara agraris. Salah satu kekayaan biota laut yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah alga. Tapi, tahukah kamu, bahwa ternyata, alga – terutama alga merah – mengandung banyak sekali manfaat bagi kesehatan?
Selama ini, barangkali pemanfaatan alga hanya sebatas untuk bahan makanan saja. Tapi, penelitian membuktikan bahwa alga merah jenis Euchema Spinosum dan Euchema Catonii berpotensi sebagai anti kanker.
Potensi alga merah tersebut dilihat oleh kawan-kawan kita dari Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Kelompok mahasiswa yang telah membawa riset tersebut menjadi jawara dalam Tanoto Student Research Award (TSRA) 2014 terdiri dari empat mahasiswa Unhas. Keempat mahasiswa tersebut adalah Ayu Indayanti Ismail, Nurhajrah, dan Nurul Hikmah.
Bagai menyelam minum air, selain mendatangkan berkah kejuaraan, ternyata penelitian tersebut juga telah berhasil mengangkat potensi alam yang dimiliki daerah Sulawesi Selatan, utamanya daerah Takalang, yang dikatakan sebagai salah satu penghasil alga merah terbesar di Indonesia. Sayangnya, meski masyarakat setempat sudah begitu mengenal alga dengan baik dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, tapi mereka belum mengetahui jika ternyata manfaatnya jauh lebih besar, seperti sebagai anti bakteri, anti jamur, anti kanker, dan penurunan kolesterol.
Pemanfaatan alga merah secara sederhana oleh penduduk biasanya hanya sebatas untuk sayuran, pupuk, atau sumber energi. Padahal, berdasarkan kajian dan penelitian lebih jauh yang dilakukan oleh para mahasiswa Unhas tersebut, alga merah yang berbentuk isolasi protein dapat diterima tubuh dengan mudah sebagai antikanker.
Hal itu diungkapkan oleh Nurhajrah, sebagaimana yang dikutip dari laman republika.co.id. Ia mengungkapkan bahwa alga merah yang telah berubah menjadi bentuk isolin protein jauh memiliki keunggulan lebih daripada obat sintetik lain. Keunggulan tersebut salah satunya adalah meminimalisasi efek samping yang diterima oleh tubuh dalam penggunaan jangka penjang. Keunggulan lain yang dimiliki alga merah itu adalah gen dapat dikloning dengan cepat dan membantu dalam proses komersialisasi.
Hasil riset mereka yang menyebutkan bahwa alga merah berpotensi sebagai antikanker tersbeut telah melalui serangkaian tes uji coba. Di antaranya adalah pengujian anti toksik terhadap larva udang dan juga uji anti mitotic terhadap sel zigot bulu babi. Sel zigot bulu babi dipilih karena ia memiliki proses membelah diri yang hampir serupa dengan sel kanker. Selama dua jam saja, sel zigottersebut dapat membelah diri secara besar-besaran. Hal itu terjadi karena semakin tinggi konsentrasi, maka semakin banyak pula sel zigot bulu babi yang bisa dihambat pertumbuhannya. Dari hasil itulah, maka Nurhajrah dkk mengambil kesimpulan bahwa isolasi alga merah dapat berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat antikanker. Menakjubkan!

From: kampusnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar