Kamar kos adalah tempat privat di mana kita bisa menjadi diri kita sendiri, mungkin setelah seharian diatur dan mengikuti berbagai sistem di luar kita. Hal ini bisa sangat melelahkan, khususnya bagi para introvert. Maybe it’s one of the place where you can be truly be yourself, selain di kamar mandi.
Merapikan interior kamar kos yang sempit bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun jika dilakukan dengan baik dan benar, kita sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya. Bayangkan jika kita udah sumpek di kampus atau di tempat kerja, trus pulang ke kos disambut dengan kamar yang berantakan. Bisa tambah sumpek, bro.
Jadi kita bisa merancang kamar kos kita dengan sebaiknya sesuai dengan selera kita. Di sini ada beberapa saran yang dapat kamu terapkan untuk mendesain kamar kos. Sebagai catatan, saya tidak mempelajari arsitektur atau desain interior, jadi ini hanya muncul dari pengalaman dan common sense saya aja.
Prinsip pertama, adalah efisiensi. Ini disebabkan kamar kos pada umumnya adalah ruang yang sangat terbatas. Jadi kita harus memanfaatkan setiap senti-nya dengan efisien. Kamar yang sempit tidak harus terasa sumpek. Jika kita bisa mengaturnya dengan efisien, kamar bisa lebih lega untuk ditempati.
Kalau kita punya koleksi buku yang cukup banyak, salah satu taktik meningkatkan efisiensi pemakaian ruang di kamar kos adalah memasang rak yang tidak memakan tempat. Ini sering disebut floating shelf. Daripada rak yang berdiri di lantai, rak yang “melayang” juga lebih bagus untuk mengisi dinding. Selain itu, rak ini juga bisa menghias kamar, selain juga sebagai tempat benda lain selain buku. Misalnya frame foto atau sebagai tempat memajang cinderamata dari teman kita.
Pemasangan yang paling mudah adalah dengan membeli dua siku dan satu papan. Lalu kita tinggal memakunya ke dinding. Tapi kreasi dengan floating shelf ini bisa bermacam-macam. Batasannya hanya kreativitasmu!
Prinsip selanjutnya, efektivitas. Benda-benda yang sering dipakai diletakkan di tempat yang mudah dijangkau. Seperti rak berkas tugas yang harus segera dikerjakan, seharusnya diletakkan di atas meja tidak di atas lemari. Untuk berkas dan majalah lama, disimpan di bawah meja karena mungkin belum akan digunakan hingga nanti akhir semester.
Pilih alat-alat yang multifungsi, seperti dispenser yang ada tempat gelas-nya, tempat duduk yang bawahnya bisa dipakai sebagai tempat penyimpanan. Saya juga pernah lihat di TV komersial kasur yang bisa jadi tempat duduk dan bisa dibaringkan jadi tempat tidur, itu mungkin pilihan yang bagus. Apalagi jika sedang tidak dipakai bisa dikempiskan dan dimasukkan dalam lemari.
Fungsikan meja sebagai meja, bukan tempat menyimpan barang-barang. Jadi kalau kamu datang dengan membawa setumpuk tugas, tas, dompet dan hape, kamu bisa langsung meletakkannya di meja, bukan di kasur atau di lantai. Juga kalau tiba-tiba mood mengerjakan tugas datang, mood itu bisa tiba-tiba menguap jika melihat meja yang berantakan, ya nggak?
Jika butuh pendingin ruangan, pilih wall fan yang bisa ditempel di dinding, mungkin ini lebih sesuai daripada desk fan atau ceiling fan. Investasi kipas wall fan yang agak besar dan dapat menjangkau seluruh ruangan lebih efektif daripada ceiling fan plastik yang cakupannya sempit atau desk fan kecil yang harus selalu dipindah-pindah jika gerah.
Prinsip ketiga, pewarnaan dan pencahayaan yang nyaman. Ini cukup penting karena katanya ada kaitan antara warna dengan mood. Nyaman ini relatif terhadap mood dominan yang ingin kamu rasakan. Kamu tidak mau mendapatkan mood yang hangat tapi membosankan jika kamu sering mengerjakan tugas sendirian di kamar. Atau kalau kamu tipe orang yang suka mengundang teman main ke kamar, kamu mungkin seharusnya tidak memilih warna dan pencahayaan yang dingin dan kaku.
Secara default, biasanya warna dinding yang disediakan putih. Kamu tanya dulu ke bapak/ibu kos boleh nggak di-cat ulang dengan warna krem, hijau, atau abu-abu. Atau mungkin jika kita punyabudget lumayan, kita bisa beli wallpaper yang juga bisa meredam suara (jadi kamu bisa lebih berekspresi nyanyi di dalam kamar tanpa takut mengganggu tetangga kos). Kalau butuh whiteboard, mungkin sebaiknya beli yang lembaran, tidak perlu yang papan.
Untuk hiasan kamar, kamu bisa menempel poster-poster penyemangat belajar, pengingat visi hidup, atau mungkin kaligrafi ayat-ayat Al-Quran. Untuk atap kamar, jika kamu orang yang superkreatif, seperti Ndop, kamu bisa mengecat atap kamarmu dengan pemandangan bintang (atau awan biru).
Selain visual, suhu dan aroma ruangan juga bisa kamu atur agar kamu bisa nyaman di kamar kos. Buka jendela saat pagi-pagi, biar udara segar bisa masuk, jadi jendela seharusnya tidak dihalangi dengan lemari atau baju yang digantung. Kamu bisa menyemprot penyegar ruangan atau beli semacam lampu sekaligus aromaterapi seperti hetric.
Begitulah menurut saya. Kalau kamu, bagaimana desain kamar kosmu?
From: kampusnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar