Ada banyak cara dalam memasak makanan. Mulai dari mengukus, merebus, menggoreng, hingga menumis. Untuk menggoreng dan menumis, Anda pastinya tak pernah lepas dari minyak. Tapi tahukah Anda jika minyak ternyata memiliki beragam jenis dan titik asap yang berbeda-beda?
"Minyak memiliki jenis yang sangat banyak, kandungan di dalamnya pada dasarnya sama, yang membedakan adalah kegunaannya dalam memasak yang berbeda-beda," ujar chefAldhi Adhena, Executive Chef Unilever Food Solutions Indonesia, saat ditemui di Jakarta Food Editor's Club.
Menurut chef Aldhi, titik asap adalah titik di mana minyak akan mengeluarkan asap, sehingga pada titik ini minyak kehilangan kestabilannya terhadap kadar lemak tak jenuh. Jika Anda memasak dengan teknik deep-fried menggunakan minyak yang memiliki titik asap rendah maka minyak akan cepat panas dan berasap.
Menurut chef Aldhi, titik asap adalah titik di mana minyak akan mengeluarkan asap, sehingga pada titik ini minyak kehilangan kestabilannya terhadap kadar lemak tak jenuh. Jika Anda memasak dengan teknik deep-fried menggunakan minyak yang memiliki titik asap rendah maka minyak akan cepat panas dan berasap.
Selain itu, minyak juga akan cepat berubah warna menjadi hitam. Sehingga bukan tidak mungkin makanan yang Anda masak pun ikut menghitam. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa jenis minyak dan titik asap yang dimiliki sehingga dapat digunakan sesuai dengan kegunaannya.
Butter
Butter
Biasanya, Anda menggunakan butter sebagai bahan olesan hidangan panggang. Padahal hal ini tidak tepat. Butter memiliki titik asap rendah, yaitu 176 derajat celsius, sehingga hanya cocok digunakan untuk menumis ringan.
Minyak wijen
Minyak wijen
Minyak wijen memiliki titik asap 210 derajat celsius. Oleh karena itu minyak wijen sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit dan tidak digunakan di atas api atau dengan suhu panas.
Minyak almond
Minyak almond
Minyak jenis ini memiliki titik asap 257 derajat celsius dan sebaiknya digunakan untuk makanan dingin. Minyak almond akan mudah rusak jika terkena panas.
Minyak canola
Minyak canola
Minyak rendah lemak jenuh ini dapat disajikan dengan salad atau dapat digunakan untuk memasak. Minyak ini memiliki titik asap yang relatif tinggi, yaitu 232 derajat celsius. Minyak canola cocok digunakan untuk teknik memasak apapun, khususnya dengan teknik deep-fry.
Minyak zaitun
Minyak zaitun
Minyak ini sebenarnya tidak ideal digunakan untuk memasak dengan suhu panas. Minyak zaitun dapat digunakan sebagai dressing salad atau menumis. Hal tersebut dikarenakan minyak zaitun memiliki titik asap yang cukup rendah, yaitu pada 160 derajat celcius.
Minyak sayur
Minyak sayur
Minyak sayur dapat digunakan dalam berbagai teknik memasak entah itu menumis, deep-frying dan sebagainya karena memiliki rasa yang ringan dan titik asap yang tinggi.
From: vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar