Tampilanya yang berwarna kuning kecoklatan ini membuat kita ingin sekali memakan-nya karena sudah rindu gak pernah makan kue wajik. Mungkin untuk anda yang tinggal di daerah Jogyakarta, Solo, Sragen dan sekitarnya masih ada yang jual di pasar dan biasanya dijual bersama jenang "Gulo", tapi untuk daerah Jakarta dan Bandung ini susah sekali saya menemukan-nya. Saya sendiri kalau pulang kampung sering menyempatkan diri untuk membeli oleh oleh wajik dan Jenang Gulo karena di sini (Bandung) tetangga pada nanya oleh oleh khas daerah saya ya saya bawa'in saja wajik dan Jenang Gulo ini.
cara membuat wajik ketan yang manis dan legit |
- ½ kg beras ketan putih. pilih yang super(bagus).
- 350 gr gula merah (pilih gula merah yang enak (gula aren))
- 50 gr gula pasir
- 1½ gelas Santan (bisa di ambil dari 1 - 2 butir kelapa)
- 1/4 sdt garam
- 2 atau 3 lembar daun pandan
- 3 lembar daun jeruk purut.
- 200 ml air
Cara Membuat Kue Wajik:
- Mula mula cuci bersih beras ketan, rendam beras sampai terendam selama 2-3 jam. tiriskan.
- Panaskan kukusan/ dandang dan kukus beras ketan selama 40 menit hingga 3/4 matang.
- Ambil panci tersendiri masak air200 ml hingga mendidih.
- Kemudian masukkan beras ketan yang sudah 3/4 matang ke dalam 200 ml air mendidih. aduk rata hingga air tereserap dan meresap ke beras ketan. diamkan dulu...
- Di sela sela waktu silakan masak santan, gula merah, gula pasir, garam, daun pandan dan daun jeruk hingga mendidih dan kental. ( Sebaiknya menggunakan wajan penggorengan besar dan lumayan tebal untuk menghindari kemungkinan cepat gosong)
- Lalu masukkan adonan ketan masak hinggga santan dan gula terserap habis oleh ketan. aduk-aduk selama proses santan terserap. masak terus hingga kering dan berwarna coklat mengkilap.
- Lalu angkat, panas-panas tuang ke dalam baki atau loyang ratakan sambil di tekan-tekan. dinginkan.
- Kemudian potong-potong sesuai selera hias dengan potongan daun pandan dan siap disajikan.
Nah begitulah resep dan cara membuat wajik (wajit) ketan gula merah yang manis dan legit, Kue waik ini ciri khas daerah saya Sragen - Solo. kalau untuk daerah lain mungkin sama saja caranya hanya ukuran atau takaran bahan mugkin yang beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar